Selasa, 08 September 2009

Allah

Ya, aku menulis tentang-Mu, ya Allah.

Tentu saja Kau tahu. Pasti. Bahkan sekarang Kau melihatku sedang mengetik di malam Nuzulul Qur’an ini, ditemani oleh temaram lampu tidur dan beberapa tetes air mata yang keluar tanpa sengaja.

Ya, aku menangis.

Karena aku sadar, bahwa selama ini, tak ada Zat yang bisa mengerti diriku selain diriMu.

Alhamdulillah—aku punya keluarga yang sholeh. Teman yang baik. Sahabat yang setia.

Tapi ternyata selama ini, rahasia kehidupanku hanya kubagi denganMu. Bukan dengan temanku, sahabatku, bahkan keluargaku. Tapi hanya dengan dirimu, ya Allah.

Semua tentang diriku aku ceritakan padaMu, tanpa rasa malu sedikitpun. Semua keluh kesah, depresi, bosan, bahagia, aku beritahu padaMu. Walau secara nalar manusia Engkau seperti tak menjawab apapun, tapi aku dapat merasakannya. Engkau melihatku. Engkau mendengarku. Engkau menjawabku. Engkau—Engkau sayang padaku.

Tapi terkadang, aku sering mengecewakanMu. Melalaikan perintahMu, menjalankan apa yang Kau larang. Tapi apa? Engkau tak pernah marah. Engkau tetap penyayang. Bahkan Engkau mau menyambutku lagi dengan terbuka saat cobaan melanda diriku dan kembali berkeluh kesah padaMu.

Subhanallah.

Sungguh, aku merasa berdosa. Aku merasa tak tahu terima kasih.

Engkau selalu memberikan semuanya padaku. Sedangkan balasanku apa? Sebuah sujud dengan bacaan yang dipercepat dan pikiran yang tak fokus?

Tsche.

Dan aku mulai berpikir, apalah artinya semua ibadah manusia untuk Zat Maha Perkasa sepertimu, kalau dibanding dengan semua yang telah Engkau lakukan untuk kami.

Tak pernah tidur, hanya untuk mengurus kami. Merancang semua jalan kehidupan secara detil dari setiap manusia di muka bumi ini. Mendengarkan keluh-kesahnya. Mengabulkan do’anya, dll.

Lalu untuk apa Kau menciptakan kami, para manusia kalau ternyata semua yang Kau lakukan untuk kami itu tak sebanding dengan apa yang kami berikan? Kenapa Engkau mau repot-repot menciptakan dan mengurus manusia, padahal manusia sendiri sering lupa padaMu, ya Allah.

Kenapa?

Apakah itu semua Engkau lakukan secara sukarela?

Sungguh, rasa cinta kasihMu sangat luar biasa. SANGAT LUAR BIASA.

Dan itu semua, kini membuatku semakin ingin bertemu denganMu, Ya Allah. Rabbil’alamiin.

Tidak ada komentar: